Dynamic Blinkie Text Generator at TextSpace.net

Rabu, 03 Maret 2010

PERAN NUTRISI PENANGGULANGAN AUTIS DAN HIPERAKTIF PADA ANAK

Peran Nutrisi dalam Penanggulangan Autisme dan Hiperaktivitas pada Anak”, Senin (11/12). Ahli terapi nutrisi Andang W Gunawan mengatakan, untuk memahami hubungan antara makanan dengan perubahan mental yang kasat mata, ia mencontohkan seperti pusing atau mabuk akibat minuman keras.

“Seluruh jaringan tubuh terdiri dari bermacam-macam sel, termasuk otak dan saraf. Bagian sel otak yang sangat bergantung pada nutrisi adalah sel saraf otak atau neuron, lemak otak atau myelin sheath, dan kimia otak atau neurotransmitter,” ulas Andang. Pemimpin majalah Nirmala ini menambahkan, ada kaitan erat antara nutrisi dengan penyebab autisme dan hiperaktivitas pada anak.

Pada anak autisme, paparnya, disebabkan kurangnya vitamin dan mineral tertentu. Misalnya kekurangan Vitamin B12, Asam Amino, Zinc, Kalsium, Vitamin D, E, A, Selenium, DMG/Dimethylglycine (mirip vitamin B), Vitamin B6/Magnesium. Lalu adanya faktor alergi makanan, seperti diet Casein dan gluten (gula, susu). Serta ketidakseimbangan neurotransmitter.

Anak hiperaktivitas, ulas Andang, disebabkan kekurangan vitamin dan mineral tertentu seperti besi, kalsium, Zinc, Lecithin, DMG, Magnesium, asam-asam lemak, Proanthocyanidin, Selenium, Chromium, Manganese, Vitamin E, C, dan B kompleks, antioksidan carotenoid, L-Glutamine, L-Taurine, dan asam folat. Alergi makanan yang terjadi misalnya bahan makanan yang mengandung salisilat alami (gandum, jagung, coklat, jeruk, dsb), atau makanan yang mengandung aditif dan junk food.

“Adapula ketidakseimbangan neurotransmitter yang membuat kerja otak tidak alami. Misalnya kompetisi antara asam amino dari pemanis buatan dengan asam amino alami dari makanan,” cetus Andang. Ia menambahkan, secara ilmiah sudah dibuktikan bahwa sel-sel saraf otak termasuk neurotransmitter memiliki kaitan langsung dengan nutrisi makanan.

Karena itu, papar Andang, malnutrisi dan defisiensi zat-zat gizi tertentu dapat menyebabkan gangguan pemusatan perhatian, perilaku hiperaktif dan impulsif akibat berkurangnya persediaan serotonin, dopamine, norepinephrine, acetylcholine, yang bertanggung jawab dalam mengendalikan perilaku, konsentrasi, dan suasana hati.

Andang mengatakan, asupan makanan yang penting bagi anak autisme dan hiperaktif adalah yang mengandung glukosa, karena glukosa adalah makanan utama dan penting bagi otak (20 persen total glukosa diserap otak). Asam-asam amino esensial yang berasal dari makanan protein. Asam-asam lemak esensial, Kolin, vitamin dan mineral.

Lebih lanjut Andang memberikan kiat untuk menanggulangi gangguan metabolisme pada anak secara alami, yaitu;
  • Perbanyak makan buah dan sayuran segar. Khususnya yang kaya akan enzim, fitokomia, vitamin dan mineral. Sekaligus perhatikan cara memasak, memilih bahan makanan, dan cara makan (mengunyah, menelan, pencernaan makanan), karena bisa mempengaruhi masukan gizi.
  • Perbanyak minum air putih.
  • Perbanyak makan makanan yang kaya trytophan, seperti ikan, biji-bijian dan sebagainya.
  • Hindari makanan yang mengandung salisilat alami dan dapat menimbulkan alergi makanan, seperti susu, gandum, jagung, coklat, dan jeruk.
  • Hindari makanan bergula, pemanis buatan, pewarna, aditif, pengawet, daging kaleng, makanan beku, dan minuman soda/berkarbonasi.
  • Hindari makanan fast food atau junk food, dan makanan olahan lainnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar